PEKANBARU (RPZ) – SISWA SMA Negeri 15 Pekanbaru menggelar pesta demokrasi pemilihan calon ketua Organisasi Intra Sekolah (OSIS) priode 2018/2019 dengan tiga pasang calon kandidat. Senin (17/9)
Pemilihan yang dihelat di halaman sekolah, Jalan Cipta Karya Kelurahan Sidomulyo Kecamatan Tampan itu, berlangsung layaknya pemilihan umum dan dihadiri juga saksi saksi dalam pemilihan.
Wakur Kesiswaan SMA Negeri 15 Pekanbaru , Agusmir SPd MPd, mengatakan pemilihan Ketua OSIS melalui pemilu tersebut telah menjadi agenda rutin sekolah untuk menanamkan nilai-nilai demokrasi kepada siswa sejak dini. Tingginya angka golput dalam setiap Pilkada harus disikapi dengan memahamkan pentingnya menggunakan hak pilih kepada para siswa. Para siswa tersebut ke depannya akan menjadi pemilih yang memiliki hak suara.
Sebelum hari pemilihan, seluruh siswa dan guru diingatkan untuk ikut berpartisipasi. Semua diarahkan untuk menggunakan hak suaranya.
“Di tahun yang akan datang mereka akan menjadi pemilih muda untuk pemilu-pemilu seperti kepala daerah maupun presiden. Untuk itu perlu dikenalkan bagaimana iklim demokrasi sejak dini pada mereka, agar dapat menggunakan hak suara dengan bijak nantinya,” ujarnya.
Baru-baru ini juga SMA Negeri 15 gelar pelantikan bantara dan laksana Gugusan kota pekanbaru 08 073-08 074.
Kegiatan ini sendiri merupakan prosesi pelantikan dan pengukuhan seorang pramuka yang telah menyelesaikan syarat – syarat kecakapan umum (SKU) pramuka penegak sehingga berhak menggunakn tanda kecakapan umum (TKU) penegak bantara dan laksana. SKU itu sendiri mengandung 5 unsur pengembangan yaitu spiritual, emosional, sosial, intelektual, dan fisik.
Kegiatan tersebut diikuti seluruh anggota ambalan yang berjumlah kurang lebih 22 calon bantara dan 16 calon laksana.
Menyemarakkan bulan Muharram, SMA Negeri 15 Pekanbaru menggelar berbagai rangkaian lomba antar kelas diantaranya Nasyid, lomba adzan, tentang nabi dan musabaqah.
Kepala sekolah SMA Negeri 15 Pekanbaru, Drs Pattimura Sc mengatakan, kegiatan tersebut merupakan bentuk peringatan terhadap hadirnya tahun baru Islam, yakni 1 Muharram.
“Ini bagian dari menanamkan nilai-nilai kepedulian terhadap hari-hari besar Islam,” kata Patimura.