Kegiatan belajar semester Ganjil tahun pelajaran 2021/2022 ini masih dilakukan via online atau jarak jauh dan belum bisa tatap muka bersama guru dan temen sekolah. Belajar jarak jauh ini, tentu sangat berbeda sistem belajarnya, jika biasanya kita bisa bertanya langsung ke guru tentang materi pelajaran dan lainnya, namun sekarang hanya bisa bertanya lewat WA atau video call. Disini menuntut kita harus tau etika serta adab dan punya keterampilan bagaimana kita berkomunikasi via tulisan. karena komunikasi langsung dan komunikasi via tulisan tentu sangat berbeda.
Pilih Waktu yang Tepat
Meskipun mengirim pesan dapat dilakukan kapan pun, tetapi kita harus memperhatikan waktu yang tepat untuk mengirim pesan, yaitu pada saat jam kerja atau selama jadwal Bapak/Ibu guru mengajar. Seandainya kita ingin mengirim pesan di luar jam kerja, pastikan tidak di waktu istirahat dan beribadah, serta hindari mengirim pesan pada malam hari setelah lewat pukul 21.00 karena akan mengganggu waktu istirahat Bapak/Ibu guru.
Awali Percakapan dengan Ucapan Salam dan Sapaan Penghormatan
Untuk memulai chat dengan guru ucapkan salam dan sapaan. Hal ini dilakukan sebagai bentuk penghormatan kita kepada para guru. Jangan pernah memulai percakapan dengan menuliskan P, yang tidak jelas artinya. Dianjurkan untuk menyebut nama guru setelah menyapa dengan “Pak” atau “Bu” agar terkesan dekat dan akrab. Contoh untuk tips ini adalah, “Assalamualaikum w. w., selamat pagi, Pak Ahmad.”
Gunakan Bahasa Formal
Bapak/Ibu guru bukanlah teman sebaya , jadi gunakan bahasa Indonesia yang baik dan benar. Meskipun Bapak/Ibu guru menggunakan bahasa yang santai, namun tetap wajib menggunakan bahasa yang formal/resmi untuk menjaga adab atau sopan santun. Hindari juga penggunaan bahasa yang tidak umum dan singkatan-singkatan dalam mengirim pesan, seperti sy, dmn, kpn.
Ucapkan Maaf Karena Mengganggu Waktunya dan Doakan Mereka
Setelah mengucapkan salam dan menyapa guru, kita juga perlu menyampaikan permohonan maaf karena bisa jadi (atau telah) mengganggu waktu mereka. Atau kita juga bisa mendoakan guru dengan singkat, minimal untuk kesehatan mereka. Contoh: “Mohon maaf mengganggu waktunya”
Perkenalkan Identitas Diri
Sebelum menyampaikan pesan inti, kita harus memperkenalkan diri. Hal ini dilakukan agar guru tahu siapa kita dan dari kelas berapa, karena bisa jadi guru tidak akan merespons jika mereka tidak mengenal identitas kita. Meskipun kita sudah pernah mengirim pesan ke bapak atau ibu guru, mungkin nama kita belum sempat disimpan dalam kontak atau tidak disimpan, karena keterbatasan memory dan banyaknya siswa. Untuk kasus chat di Line, di mana nama kita otomatis tercantum, salah satu etikanya adalah me-rename dengan nama asli atau nama lengkap dan jangan pernah menggunakan nama palsu. Perkenalan singkat ini juga perlu dilakukan agar membantu guru untuk dapat mengingat kita karena jumlah siswa yang banyak sehingga memang agak sulit untuk dapat menghafal nama secara instan. Identitas yang perlu disampaikan cukup meliputi nama dan kelas.
Contoh: “Selamat Pagi Bu Irma, maaf mengganggu. Saya Fitri Rahmawati dari kelas XII IPS 3″
Jelaskan Tujuan
Jelaskan tujuan mengirim pesan dengan menggunakan tulisan yang singkat, padat, dan jelas.
Contohnya, “Saya ingin bertanya tentang tugas yang Bapak berikan hari ini, apakah tugas tersebut dikirim via GCR atau email pak?”
Ucapkan Terima Kasih
Jangan lupa ucapkan terima kasih.
Merespons Kembali Jawaban Guru
Etika kita tidak berakhir setelah pesan selesai terkirim. Ketika guru sudah menjawab pertanyaan atau pernyataan kita, maka kita juga harus sesegera mungkin meresponsnya kembali tanda kita paham atas jawabannya. Respons di sini bisa dengan banyak bentuk, bisa berbentuk kalimat afirmasi menandakan bahwa pertanyaan kita sudah selesai terjawab, bisa juga berbentuk pertanyaan lanjutan jika memang diperlukan dan mendesak.
Etika yang perlu digaris bawahi adalah jangan memulai percakapan kembali sampai percakapan sebelumnya selesai dijawab oleh guru. Intinnya, jangan sampai jawaban guru tersebut hanya di-read atau dibiarkan terbengkalai. Kita harus meresponsnya dengan baik pula, minimal ucapkan “Terima kasih” atau “Siap”, bisa juga memanfaatkan fitur emoji yang ada.
Demikian tips-tips menuliskan pesan ke guru via SMS, WA atau chat. Semoga bermanfaat dan tidak bingung lagi jika harus memulai percakapan dengan guru via SMS, WA atau chat. Ini bukan berarti guru haus penghormatan, tapi memang seperti itulah semestinya cara kita memperlakukan guru. Oleh karena itu, sudah saatnya kita peduli dan jangan lagi bersikap abai atau menyepelekan hal ini.
Tips di atas juga bisa digunakan dalam menuliskan pesan kepada orang tua, kakak kelas, dan untuk semua orang karena sesungguhnya tata krama dalam menulis pesan sangat dibutuhkan. Cara kita menuliskan pesan ini menjadi cerminan apakah kita termasuk golongan yang berpendidikan, beretika, dan berkarakter atau tidak. Sering kita mendengar istilah “Adab dulu, Baru Ilmu” artinya, orang yang beradab pasti berilmu, sedangkan orang berilmu belum tentu beradab. (Kominfo SMAN15 PKU)